OneNewsKalsel.com, Banjarmasin – Melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan, Sebanyak ribuan kilogram beras ludes terjual Minggu (05/10/2025) pagi.
Gerakan Pangan Murah yang juga bekerjasama dengan Bulog, dilakukan pada momentum Car Free Day yang rutin dilaksanakan di seputaran Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin.
Bahkan Tak kurang waktu dua jam, dari jam 07.00 hingga 09.00, sebanyak 6.200 kilogram beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), 20 kilogram beras premium Ponukawan dan 20 kilogram beras ramos, 324 liter Minyakita dan 193 kilogram Gulakita ludes terjual.
Dipasaran harga beras SPHP Rp 65.000, bahkan lebih, melalui program GPM ini dijual hanya Rp 56.500, Minyakita Rp 19.000 dijual Rp 15.000 dan Gulakita Rp 185.000 dijual 175.000 dengan harga yang di bawah harga eceran tertinggi (HET) itu, otomatis di serbu warga.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus), Polda Kalsel Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar, menyampaikan, Program dari Polri ini untuk membantu percepatan pendistribusian beras di masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program percepatan distribusi pangan murah sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.
Selain menjual sembako, dalam momen tersebut, Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Kalsel juga memberikan imbauan ke masyarakat, agar sebisa mungkin menghindari judi online dan berita hoax.
“Selain pangan murah, kami juga menyampaikan imbauan terkait kejahatan siber dengan membagikan 1.000 stiker kepada masyarakat yang sedang beraktivitas,” Ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Syamsir Rahman menambahkan, Kegiatan yang dilakukan Satgas Pangan Ditkrimsus Polda Kalsel ini sangat sangat membantu dalam hal percepatan penyaluran beras ke masyarakat. ucapnya.
” Kami sangat berterima kasih atas bantuan Satgas Pangan dari Ditkrimsus Polda Kalsel melalui Gerakan pangan Murah ini,”
” Kita bersyukur ya, seperti diketahui saat ini hasil beras di Kalimantan Selatan mengalami surplus, berbeda dengan daerah Kalimantan lainnya yang masih minus, tegasnya.
(Onenewskalsel/***)
