Onenewskalsel.com, Banjarmasin – Sabtu pagi (27/9/2025) menjadi hari yang tak akan pernah dilupakan Evi, seorang ibu dengan tiga anak di Banjarmasin Selatan. Rumah semi permanen yang selama ini menjadi tempat berteduhnya tiba-tiba retak, miring, dan nyaris roboh.
Sekitar pukul 06.00 WITA, Evi mendengar suara retakan dari dalam rumahnya di Jalan Uvaya Komplek Saka Agung, RT 01 RW 01, Kelurahan Pemurus Dalam. Ia pun segera panik. Tanpa pikir panjang, ia membangunkan ketiga anaknya dan mengajak mereka bergegas keluar.

“Rumah mulai terasa condong sejak dua hari lalu, tapi subuh tadi saya dengar bunyi retakan keras. Saya langsung bangunkan anak-anak dan keluar. Benar saja, rumah makin miring,” cerita Evi dengan wajah cemas.

Sayangnya, ia tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. Barang-barang berharga masih tertinggal di dalam rumah yang kini hampir ambruk. Rasa takut membuat Evi tak berani kembali masuk.
Evi mengaku sudah mencoba meminta bantuan kepada pihak terkait. Namun hingga kini belum ada perhatian yang ia terima. “Saya hanya bisa berharap ada yang mau membantu, karena kami tidak punya tempat lain untuk tinggal,” ujarnya lirih.

Ia menduga rumahnya amblas akibat akar pohon beringin yang merambat di bawah tanah. Demi keselamatan, warga sekitar akhirnya turun tangan. Dengan peralatan seadanya, mereka secara perlahan merobohkan bagian rumah yang membahayakan.
Kini, Evi bersama tiga anaknya hanya bisa pasrah. Mereka kehilangan rumah yang selama ini menjadi tempat perlindungan, sekaligus harus menghadapi ketidakpastian akan di mana harus tinggal setelah musibah itu.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa masih banyak warga yang hidup dalam kondisi rawan. Harapan pun tertuju kepada pemerintah dan masyarakat agar segera turun tangan membantu Evi dan anak-anaknya, agar mereka kembali memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.
***(Ahmad Fauzie)