Dorong kesadaran lingkungan dan ketahanan permukiman di tengah ancaman urbanisasi dan perubahan iklim
Banjar, Onenewskalsel — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) menggelar aksi penanaman pohon di kawasan Fitria Jaya Residence, Kabupaten Banjar, Jumat (3/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia 2025 yang mengusung tema “Respon Krisis Perkotaan”, sebagai wujud nyata komitmen pemerintah menjaga lingkungan dan memperkuat ketahanan kawasan permukiman di tengah tantangan perubahan iklim serta urbanisasi.
Sebanyak 60 bibit pohon buah-buahan ditanam dalam kegiatan tersebut, meliputi jenis sirsak, sukun, pete, durian, kanyu putih, alpukat, dan mahoni. Aksi hijau ini dipimpin langsung oleh Kepala Disperkim Kalsel, Mursyidah Aminy, bersama jajaran pegawai, warga sekitar, serta perwakilan DPD Real Estat Indonesia (REI) Kalsel dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar.
“Penanaman pohon ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, mitigasi bencana, serta menjaga keberlanjutan hidup masyarakat,”
— Mursyidah Aminy, Kepala Disperkim Kalsel
Bangun kesadaran akan pentingnya permukiman berkelanjutan
Dalam sambutannya, Mursyidah menjelaskan bahwa Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia diperingati setiap Oktober sejak 1986 oleh UN-Habitat. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya permukiman yang layak, berkelanjutan, dan bermartabat bagi masyarakat dunia.
Tahun ini, tema global “Urban Crisis Response” menyoroti pentingnya kesiapan kota dan kawasan permukiman dalam menghadapi tantangan modern seperti perubahan iklim, bencana alam, konflik sosial, dan tekanan urbanisasi yang semakin meningkat.
“Di Indonesia, masalah perumahan dan permukiman masih kompleks. Backlog rumah masih tinggi, rumah tidak layak huni masih banyak, dan keterbatasan lahan menjadi hambatan serius. Di Kalsel, kondisi ini diperparah dengan sering terjadinya banjir di kawasan permukiman, terutama di bantaran sungai,” jelas Mursyidah.
Komitmen pemerintah dorong perumahan inklusif dan hijau
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kalsel dalam mewujudkan kebijakan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang inklusif, berkelanjutan, serta mendukung target nasional penyediaan tiga juta rumah.
Mursyidah berharap, penanaman pohon ini menjadi simbol sekaligus aksi nyata dalam menciptakan permukiman yang hijau, ramah lingkungan, dan tangguh terhadap dampak perubahan iklim seperti banjir dan pemanasan global.
“Momentum Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia ini harus menjadi dorongan untuk menumbuhkan kesadaran, kepedulian, dan komitmen bersama menciptakan permukiman layak huni bagi generasi kini dan mendatang,”
— Mursyidah Aminy
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha, untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat, tangguh, dan berkelanjutan di Kalimantan Selatan.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat besar dan hasil nyata bagi peningkatan kualitas perumahan dan kawasan permukiman di provinsi kita tercinta,” pungkasnya.
(MCKalsel/Onenewskalsel)






