BANJARBARU, ONENEWSKALSEL — Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Selatan mengimbau seluruh perusahaan pertambangan untuk menghentikan sementara aktivitas operasional ketika cuaca ekstrem melanda wilayah Kalsel. Langkah ini ditekankan menyusul insiden longsor yang terjadi di salah satu area izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Banjar.
Kepala Bidang Pertambangan ESDM Kalsel, Gayatrie Agustina, mengatakan perusahaan terkait sudah memberikan laporan resmi sebelum longsor terjadi. Menurutnya, perusahaan telah mendeteksi adanya tanda-tanda pergerakan tanah sehingga operasional langsung dihentikan.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan alat. Begitu terlihat indikasi tanah bergerak, aktivitas langsung distop,” ujar Gayatrie.
Ia menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat tanah jenuh air dan rawan longsor. Kondisi ini dapat membahayakan pekerja maupun peralatan berat yang beroperasi di lapangan.
Meski pengawasan teknis pertambangan merupakan kewenangan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, ESDM Kalsel tetap melakukan pemantauan informasi dari perusahaan dan menunggu koordinasi lebih lanjut dari Inspektur Tambang.
Gayatrie menegaskan pentingnya kewaspadaan selama periode cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung.
“Kalau cuaca tidak memungkinkan, aktivitas sebaiknya dihentikan sementara. Jika tetap beroperasi, aspek keselamatan dan lingkungan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh perusahaan untuk memperbarui laporan kondisi lapangan secara berkala, termasuk potensi bahaya, kondisi geoteknik, serta penerapan standar keselamatan kerja.
Editor: Redaksi OneNews Kalsel
Sumber: MC Kalsel






